Sore Tanpa Beban
,


Langit masih cerah, mentaripun masih penuh semangat menebar sinarnya meski hari sudah beranjak petang. Hampir pukul 16.00 WIB. Sore yang cerah secerah hati kami saat ini. Aku dan temenku, Ayu namanya. Kami sama-sama ibu muda dimana waktu dan hanya milik anak dan suami, rasanya tak ada sedikit saja hari tersisa untuk memanjakan diri. Tapi tidak hari ini saat menjelang sore. Kami mencoba melepaskan semua beban yang ada dipundak.

Sore ini suasana masih begitu lengang, hanya beberapa pedagang asongan dan dan pemilik kafe sedang menunggu wisatawan lokal. Oh....sore yang indah dengan hamparan pantai yang bersih serta luasnya mata mengitari kejauhan laut. Sekejab semua beban meleleh menjauhi diriku.

Suasana menjadi lebih amazing ketika aku dan Ayu mulai meletakkan ban pelampung, kemudian kami sama-sama menaikinya, lalu terjatuh-dan tenggelam bersama juga. Kami tertawa begitu lepas. Apalagi ketika air bergulung datang menghapiri kami, WOWWW.........sungguh menyenangkan, terombang-ambing oleh air laut, mencoba-coba berenang, tibul-tenggelam dalam dalam tawa yang lengkap. Ya... ku akui sore ini memang sore tanpa beban.

Mungkin ini terlihat biasa saja, tapi tidak bagi kami. Sore ini adalah sore yang menyenangkan sekaligus melelahkan, karena esoknya leverku nyeri lagi. Hick......hick.........

Jilbab Dan Dunia Peran
,

Oki Setiana Dewi, seorang artis pendatang baru didunia perfilman Indonesia. Begitu ia mendapatkan peran sebagai Anna althofunnisa dalam sebuah film garapan Khairu umam, ketika cinta bertasbih (KCB).Dalam film itu Okki mampu menyabet dua penghargaan sekaligus. Sebagai pendatang baru perempuan terfaforit dan pendatang baru terbaik.

Sosok Oki setiana dewi yang berjilbab atau sering disebut jilbaber, bukanlah hal yang mengalanginya untuk ikut bermain dalam seni peran. Dan kehadirannya sebagai artis yang berjilbab ternyata malah mendapat sambutan yang baik dari para penikmat film, itu terbukti dengan dua tropi yang ia peroleh pada malam penghargaan para bintang.

Disisi lain kehadirannya dalam dunia film juga menginspirasi banyak orang bahwa, berakting tidaklah lantas harus tampak seksi dan menggoda, bajupun tidak perlu buka-bukaan. seperti kebanyakan artis kita.

Lalu bagaimana dengan artis lokal (aceh). Adakah mereka para artis menggunakan jilbab sesuai syari'at? sedangkan kita adalah daerah yang terkenal sebagai daerah yang telah menerapkan hukum islam. Salah satunya adalah dalam hal berpakaian.

Dalam agama islam, cara berpakaian telah diatur dengan sedemikian jelasnya, sehingga tidak ada lagi tawar menawar. Aurat yang harus ditutupi bagi seorang laki-laki adalah antara pusat dan lutut, sedangkan bagi kaum perempuan aurat yang harus ditutupi adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.

Kemudian jika kita menilik para artis perempuan kita, kebanyakan dari mereka belumlah sesuai dengan syari'at. Saya atau sebagian anda juga sering melihat pakaian para artis lokal kita yang tak sesuai dengan islam. Sebut saja artis A, ia menggunakan pakaian lengkap dan panjang, tapi mengapa mereka hanya menyelampirkan jilbabnya? atau menggunakan jilbab dengan memamerkan sedikit rambutnya dengan batang leher yang masih terbuka? Bukankah ini adalah sebuah penyelewengan terhadab jilbab dan makna menutup aurat?

Kalau masyarakat tidak mengenakan jilbab, maka ia akan ditangkap oleh polisi syari'at alias (WH), Namun jika artis yang tidak memakai busana muslim dengan baik mengapa dibiarkan? Bukankah para artis ini akan dilihat, ditonton dan ditiru banyak orang. Alangkah lebih indahnya juka para artis kita menggunakan busana muslimah yang sejati, yang benar-benar menampilkan cintra islam. Karena seperti kata Niniek L. Karim bahwa " Seringkali film terinspirasi dari kehidupan nyata, akan tetapi tak jarang juga film menginspirasi orang untuk mempraktekkan dalam kehidupan". Dari itu terlihat sekali bahwa peran para artis sedikit ataupun banyak telah mempengaruhi gaya hidup masyarakat.

Mungkin gaya busana muslim yang yang ditampilkan Okki bisa menjadi inspirasi dan introspeksi bagi artis-artis kita. Bahwa berpakaian lengkap, berjilbab dengan baik dan benar bukanlah penghambat karier didunia peran, Malah sebuah pencitraan yang baik bagi diri sendiri, sesuai dengan agama islam dan menjadi tauladan bagi muslimah lainnya.

“Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” (HR. Muslim)

Hati kecil sedang gelisah
,


Istri mana yang tak bahagia jika usaha sang suami sedang akan membawa titik terang. Begitu juga dengan Riana (nama samaran). Ia juga senang mendengar bahwa impian memajukan usaha suaminya sebentar lagi akan terwujud, ia telah mengantongi sebuah rekomendasi. Tapi dalam kebahagiaan itu terselinap rasa gelisah yang tiada tara.

Suatu kali saat terlintas dipikirannya bahwa sang suami membuka usaha dengan tangan kosong alias tak bermodal. Tidak layaknya pengusaha-pengusaha lain yang membuka usaha dengan kantong tebal. Sedangkan membuka usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau tanpa modal. Seorang pengusaha tanpa modal paling nantinya akan meminjam uang untuk modal dasarnya! Lantas adakah orang yang mau memberikan modal tanpa jaminan? Kembali Riana mengeryitkan dahi. Tidak! Kalaupun ada, seribu banding satu. Lalu bagaimana mengatasinya? Dan bank adalah solusi utama.


Siapa yang tak kenal bank. Bank adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang juga memberikan jasa simpan pinjam. Dan yang pasti orang akan melirik jasa bank sebagai pemberi modal, meski dengan segudang persyaratan. Ada juga seh yang tidak banyak syarat, akan tetapi bunganya sangat tinggi. Disinilah kegelisahan mulai mengerayang. Bank dan bunga. Bunga dan riba. Riba dan keharamannya. Kalau katanya saat ini ada bank syariah. Nyatanya masih ada juga bunga2 disana-sini. Entahlah......atau ia saja yang kurang paham. Tapi, begitulah pemahamannya selama ini.

Riba!
Allah telah memberitakannya dengan jelas dan gamblang tentang bagaimana riba dan apa sanksi bagi pengguna riba. Riba adalah penambahan pada modal pokok sedikit ataupun banyak lipatannya. Riba bukan lagi masalah bagi kebanyakan orang. Itu terbukti dengan banyaknya orang yang menabung di bank. Riana sendiri juga menggunakan bank sebagai alat untuk memudahkannya mengirim atau menerima uang untuk sebuah keperluan.


Dan Rianapun semakin gundah ketika suaminya mengatakan akan mengambil uang bank sebagai modal. Ia begitu takut pada ancaman Allah, tetapi ia tak dapat memberikan solusi lain. Riana jadi ngeri sendiri. "Apa iya aku sudah hidup di akhir jaman, sehingga tidak ada lagi orang yang mampu menghindar dari riba?" pikirnya kalut. Hadist-Hadist nabi dan peringatan-peringatan akan riba selalu mengusik ketenangannya. Seperti hadist nabi...


“Sungguh akan datang pada manusia suatu masa (ketika) tiada seorangpun di antara mereka yang tidak akan memakan (harta) riba. Siapa saja yang (berusaha) tidak memakannya, maka ia tetap akan terkena debu (riba)nya” (HR Ibnu Majah, hadits No.2278 dan Sunan Abu Dawud, hadits No.3331; dari Abu Hurairah).


Gundahnya semakin dalam ketika ia kembali teringat akan putusan bagi orang yang memakan riba.Ia tergugu, namun tetap tak ada jalan lain selain meminjam modal pada Bank.


“Riba itu mempunyai 73 macam. Sedangkan (dosa) yang paling ringan (dari macam-macam riba tersebut) adalah seperti seseorang yang menikahi (menzinai) ibu kandungnya sendiri…” (HR Ibnu Majah, hadits No.2275; dan Al Hakim, Jilid II halaman 37; dari Ibnu Mas’ud, dengan sanad yang shahih).


“Satu dirham yang diperoleh oleh seseorang dari (perbuatan) riba lebih besar dosanya 36 kali daripada perbuatan zina di dalam Islam (setelah masuk Islam)” (HR Al Baihaqy, dari Anas bin Malik).


Dalam hal ini, Ibnu Abbas berkata:

“Siapa saja yang masih tetap mengambil riba dan tidak mau meninggalkannya, maka telah menjadi kewajiban bagi seorang Imam (Kepala Negara Islam) untuk menasehati orang-orang tersebut. Tetapi kalau mereka masih tetap membandel, maka seorang Imam dibolehkan memenggal lehernya”.



Oleh karena itu, tidak ada satupun perbuatan yang lebih dilaknat Allah SWT selain riba. Sehingga Allah SWT memberikan peringatan yang keras bahwa orang-orang yang memakan riba akan diperangi (QS Al Baqarah : 279).

Jika pada awalnya riba yang diharamkan hanya yang berlipat ganda, akan tetapi sebelum Rasulullah saw wafat, telah diturunkan yaitu ayat-ayat riba (QS Al Baqarah dari ayat 278-281) yang menurut asbabun nuzul-nya merupakan ayat-ayat terakhir dari Al Qur-aan. Dalam rangkaian ayat-ayat tersebut ditegaskan bahwa riba, baik kecil maupun besar, berlipat ganda atau tidak, maka ia tetap diharamkan sampai Hari Kiamat. Lebih dari itu, melalui ayat 275 dari rang­kaian ayat-ayat terse­but, Allah SWT telah mengharamkan segala jenis riba, ter­masuklah di antaranya riba (bunga) ban
k.

Sedangkan sodara dan sanak famili Riana belum ada yang memiliki uang sekian banyak, semua saudara-saudaranya hanyalah petani-petani desa. Dan sampai hari ini Riana masih diliputi perasaan gelisah berkerpanjangan jika sang suami tak mendapatkan modal dari jalan lain. Ia pun pasrah dengan penuh gelisah. Akankah usahanya tidak memakan barang haram selama ini harus kandas hanya karena usaha suami yang menuntut modal besar?









Episode GB
,


Rasa suka dimulai dari telinga
Rasa cinta dimulai dari mata

Bila aku ingin berhenti menyukai seseorang
cukup dengan dengan menutup telinga
Tapi... bila aku ingin menutup mata
dari orang yang aku cintai
Cinta itu berubah jadi air mata
Mengendap didalam hati
Dan harus dikembalikan suatu saat nanti

Atau haruskah aku melupakan orang yang nyata didepanku.

###

Hal yang paling menyedihkan adalah...
Jika kita bertemu seseorang, kemudian jatuh cinta

Yang pada akhirnya harus menyadari
Jika dia bukan jodoh kita.

###

Rasa cintaku ingin memilikinya
Tapi rasa sayangku hanya ingin melihatnya bahagia,
Walaupun harus rela kehilangan

Memang menyedihkan:
Melihat orang yang kita cinta
Hidup dengan orang lain

Tapi....lebih menyakitkan lagi
Bila melihatnya tak bahagia
Hidup dengan kita

###


Malam ini episode pesimistis telah berakhir.
Sebelum tidur aku akan keluar
Mengangkat pandanganku kelangit
Aku akan mengucap syukur pada Tuhan
Atas kehidupan yang baik ini

Kemudian aku akan tidur
Seperti tidurnya anak-anak yang bahagia
Karena aku tahu, keputusanNya
Adalah yang terbaik buat hidupku esok
Aku rela....
Terima kasih Tuhan.

###

Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah
Dan aku akan memulai perjalananku yang bahagia ini dngan optimis
Pagi ini cahaya mentari terasa hangat
Sehangat senyummu yang mempesona.
###



Aku Takut Kerja
,


Tidak sedikit dari teman sesama wanitaku yang mengeluh dan ingin memiliki karier dengan gaji yang lumayan. Ada yang mengeluh kok belum diterima kerja! Tidak ada lowongan kerja! Sampai yang tidak lulus CPNS. Kelihatannya mereka sangat susah dan sudah sangat menggebu untuk berkarir keluar rumah, mencari lembaran rupiah yang tentunya untuk kenyamanan hidup. Keinginan seperti ini sangatlah wajar, karena model dunia saat ini yang menuntut banyak materi. Cari uang bukan sekedar untuk makan.


Tidak berbeda dengan ibuku dan juga ibu mertuaku. Beliau-beliau begitu ingin melihat aku memakai baju seragam, entah itu sergam kantor swasta ataupun seragam milik pemerintah. Entah sudah berapa kali beliau-beliau ini mengingatkan aku untuk mencari pekerjaan sendiri. Berpenghasilan sendiri untuk membantu keuangan keluarga. Yach....itupun tak sepenuhnya salah.

Siapa yang tak ingin memiliki kendaraan yang bagus, membelikan mainan anak yang banyak dan aneka rupa, menyantap makanan yang berlain-lain menu setiap harinya, memiliki berlembar-lembar gaun yang indah dengan aneka warna dan sebagainya. Siapa yang tidak ingin. Ini adalah manusiawi, asal tidak berlebih-lebihan. Jika sudah begini, maka uang-lah yang berbicara.

Seorang istri boleh saja bekerja, asal ia mendapatkan izin dari suaminya dan tidak lupa akan tugas-tugasnya yang utama. Yakni anak dan keluarga.

Sedangkan prinsip aku dan suami sama. "Selagi suamiku bisa mencukupi keluarga, maka ia takkan rela melihat aku keluar rumah dan meninggalkan anak-anak." Dan mudah-mudahan allah meridloi dan mempermudah jalan rizki suamiku.

Bukankah dalam islam sendiri telah diatur sedemikian rupa, dan tidak memberatkan salah satunya, baik perempuannya ataupun laki-lakinya. Dengan kemampuan dan kekuatan yang lebih, Allah membebankan urusan nafkah (mencari uang) ada pada laki-laki. Sedangkan perempuan, dengan kelemah lembutannya ia mendapati tugas yang sesuai, mengurus anak-anak dan rumah (bukan berarti juga istri layaknya pembantu). Pekerjaan-pekerjaan rumah bukanlah kewajiban istri, akan tetapi allah menjajikan fahala yang banyak jika ada istri-istri yang yang melakukannya dengan ikhlas.

Ketika sekitarku, para wanita berlomba menambah penghasilan, tidak dengan diriku. Walau kadang sifatku sebagai manusia sekaligus wanita yang digambarkan selalu banyak keinginan muncul juga dan mulai merayu-rayu otakku untuk berkarir. Namun jauh dilubuk hatiku, aku tidak ingin membiarkan anakku menangis dalam dekapan orang lain. Ketakutan yang amat juga menyerangku, aku takut jika aku bekerja, aku tidak bisa sempurna dalam melayani suami. Lagi pula, jika aku bekerja maka aku akan memiiki dua jenis pekerjaan, kantor dan rumah. Aku juga takut, jika aku kecapaian, akan timbul rasa ketidak-adilan dan rasa tidak puas akan hasil kerja suami. Kehawatiran-kekhatiran inilah yang membuat aku terus bertahan menjadi istri dan ibu yang utuh dan membiarkan bayangan-bayangan kenikmatan materi mengabur dengan sendirinya.



Dua Waktu Tidur Yang Dilarang Rasul
,


Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur.

Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan.

1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

Sumber: eramuslim.com



Senam Wajah Untuk Awet Muda
,


Perempuan menginginkan kulit wajah yang halus, kencang dan bersinar. Untuk membuat kulit tetap indah tak hanya memakai produk-produk kecantikan saja, dengan melakukan senam wajah, dapat mengembalikan kecerahan wajah.

Dahi
Pijatkan alis dengan jari-jari Anda. Tarik kebawah. Kemudian naikan alis, dan ulangi sepuluh kali.

Kelopak mata
Untk membuat mata cerah. Letakkan ibu jari di sudut mata, kemudian tutup mata. Kemudian, dengan ibu jari, tarik kulit ke arah dahi. Ulangi sepuluh kali.

Pipi
Bibir membentuk huruf 'O'. Kemudian tersenyum seluas mungkin. Ulangi sepuluh kali. Dengan cara ini bisa membuat awet muda.

Bibir
Mendorong bibir keluar membentuk huruf 'U' sejauh yang Anda bisa, kemudian tersenyum. Atau Anda dapat mengisap jari Anda sekuat mungkin. Sekali lagi, ulangi sepuluh kali.

Dagu
Tekan ibu jari pada tulang tepat di bawah dagu dan kemudian julurkan lidah keluar. Kemudian pijat dagu sampai bawah kuping. Hal ini ini melancarkan peredarah darah.

Sumber: .wolipop.com