MENJADI SETIA DAN MEMAAFKAN
,

Diskriminasi itu memang ada bagi istri-istri dalam islam. Tapi kita harus yakin bahwa semua aturan Allah baik yang tersurat maupun yang tersirat itu selalu menguntungkan. Meskipun masih ada perasaan berat untuk menerima keadaan bahwa istri sepenuhnya adalah milik suami, bahkan sekedar untuk keluar rumah saja, seorang istri harus meminta izinnya. Namun...jika qt bisa dapatkan keridloaan suami, maka surgalah yang pantas untuk qt sebagai imbalannya (tapi ya lihat dulu kayak apa pemimpin rumah tangga qt itu).

solusinya; Ridlo suami adalah segala-galanya dan sabar adalah kuncinya. Seperti anna maria selalu memaafkan Roy marten sang suami, meski telah dua kali disakiti. Gambaran ini menyadarkan dd untuk menjadi istri yang tetap setia dan memaafkan demi keutuhan jalinan kasih ini. Biarkan dd manjadi istri sebagai teman hidup suami, menjadi ibu bagi anak-anakku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku.

Hari-hari Dalam Islam
,

Sahabat-sahabat Nabi SAW telah bertanya akan hari-hari yang tujuh, Sabda Nabi s.a.w:

Jumaat
Hari Jumaat adalah hari yang baik untuk mengadakan perhubungan dan pernikahan.
Sabtu
Hari Sabtu adalah di namakan sebagai hari tipu daya, kerana pada hari itu orang-orang kafir Quraish telah mengadakan tipu daya pada perjanjian Darrun Nadwah.

Ahad
Hari Ahad adalah hari yang baik untuk bertanam dan membuat binaan, kerana pada hari Ahad Allah memulakan menciptakan dunia dan membangunnya.

Isnin
Hari Isnin adalah hari yang baik untuk musafir dan untuk berniaga, kerana bahawasanya pada hari Isnin Nabi Syith telah musafir dalam urusan perniagaan dan beliau banyak mendapatkan keuntungan dari perniagaannya.

Selasa
Hari Selasa adalah hari berdarah, kerana pada hari itu, bermulanya Siti Hawa berhaid, dan pada hari itu pula mula-mula terjadinya pembunuhan anak Nabi Adam iaitu Qabil membunuh Habil.

Rabu
Hari Rabu adalah hari kebinasaan yang berkekalan, kerana pada hari itu Allah SWT menenggelamkan Fir'aun bersama kaumnya. Kaum Samud dan kaum 'Adyang mereka itu adalah kaum Nabi Saleh, juga di binasakan oleh Allah pada hari Rabu.

Khamis
Hari Khamis adalah hari yang baik untuk menuntut sekalian hajat, kerana bahawasanya Nabi Ibrahim AS pergi ke istana raja Mesir, maka raja Mesir menunaikan hajatnya dan mengembalikan isterinya

JILBABKU HARI INI
,


Sekali lagi kupandangi penampilanku yang baru, perasaan senang, bangga, sesal muncul satu persatu dilubuk hati ini. Entahlah…semua tampak lebih sempurna.

Memang, jilbab bukanlah hal baru dalam hidupku, tapi kenyataan hari ini telah membuka mataku bahwa inilah sebenarnya busana muslimah sejati.

Jilbab yang lebar menutup dada, baju longgar hingga paduan rok yang longgar pula mampu menjadikan seorang mahluk yang bernama perempuan lebih bermartabat dan menawan tanpa harus pamer kemolekan tubuhnya. Sekali lagi aku kagum dengan diriku, “kenapa ngga’ dari dulu-dulu ya kamu kayak gini?” pertanyaan itu kulontarkan pada bayanganku dicermin. Dengan tekat yang bulat dan niat yang kuat seolah aku ingin mengatakan pada semua, bahwa mulai hari ini aku ingin menjadi muslimah yang senantiasa menjaga dirinya.

Hari ini teman-teman mengadakan acara makan bersama, akupun hadir dalam acara itu, karena aku adalah bagian dari gank mereka. Meski diantara kami hanya aku dan seorang temenku yang menggunakan jilbab. Namun jilbab itu tak ubahnya hanya kain penutup kepala bukan penutup aurat. Layaknya remaja muslim kebanyakan yang suka mengikuti tren jilbab terbaru.


Kenangan semasa disekolah menengah memang sulit untuk dilupakan. Begitu indah. Tapi bagiku itu tidak berlangsung lama karna jika aku terkenang masa itu hanya membuat aku merasa tersudut sebagai muslimah remaja yang sekolah di madrasah, namun tak mengerti apa makna dari jilbab itu sendiri. Malu rasanya mengenang masa-masa itu, dimana aku dan teman-teman pria bebas bermain bersama tanpa ada batas. Padahal kami sudah baligh dan sudah sepatutnya menjaga diri dari melakukan hal-hal yang sia-sia.


Tidak hanya itu, setelah aku lulus madrasah. Serta merta kedua orang tuaku berniat memasukkan aku kepesantren. Tidak lain hanyalah mereka ingin agar aku tidak bergaul bebas dan dapat menambah pengetahuanku tentang agama islam. Agama yang sudah kuanut dari kecil. Tapi lagi-lagi aku masih suka bergaul dengan teman-teman pria di banding bergaul dengan teman-teman wanita disaat-saat liburan pesantren. Lagi-lagi aku masih suka memasang jilbab dengan melilitkannya di leherku. Namun meskipun begitu aku telah istiqomah dalam memakai jilbab.


Alhamdulillah. Allah telah memberikanku teman hidup (suami) yang selalu mengingatkan aku untuk memakai jilbab yang benar-benar menutup aurat. Sejak itulah aku mulai sadar akan fungsi jilbab yang sebenarnya, yakni penutup aurat bukan sekedar penutup kepala. Kini aku sering membuka kembali buku-buku atau apapun yang berkaitan dengan indahnya menjalani kehidupan yang islami.


Saat inilah aku dapat merasakan ternyata menggunakan pakaian yang sesuai syariat itu sangat nyaman dan menyenangkan, bahkan sangat risih ketika melihat gadis-gadis remaja yang memakai jilbab tapi pakaian mereka ketat dan mengundang syahwat. Wahai teman-teman muslimah mari kita senantiasa menjadikan jilbab sebagai penutup diri sekaligus penutup hati untuk menuju keridloan Illahi Robbi.