Ajari Aku Tentang Ikhlas
,




Semua Kembali Pada Sang pemilik
,

Malam ini aku sulit sekali memejamkan mata, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB. Biasanya bila bayiku sudah tertidur, maka aku pun segera merebahkan tubuhku. Mengingat aku adalah ibu dengan anak yang masih kecil haruslah menyesuaikan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sikecil. Karena jika tidak demikian pastilah aku sendiri yang capai.

Kulirik lagi jam diHp-ku "ooh ...sudah jam 12'' bathinku. Lagi-lagi mata ini masih nakal, tidak mau diajak terpejam. Kucoba membetulkan posisi tidurku, balik kanan, balik kiri tapi masih saja kantuk tak kunjung hadir. Akhirnya bosan juga mendekam dikamar dengan kodisi masih fit. Aku melangkah keluar dan menghidupkan kembali komputerku, menjelajah dunia maya sejenak kemudian kembali lagi kekamar, kurebahkan diri dan terus mencoba untuk mengundang kantuk. Lagi -lagi aku tidak bisa tidur. Aku keluar lagi sekedar browsing dan maen game.

"Masyaallah dah jam 2!"
Mau tak mau segera kumatikan PC ku dan kembali kekamar. Masih sulit mata ini terpejam.
Akhirnya aku lelah sendiri dan terlelap.

Tulittttttttt..........tulittttttttttttt

Hp ku berdering, dering yang khas yang memang aku set untuk nada dering yang datangnya dari ibuku yang jauh disana.

Heran. Pagi-pagi buta ibuku sudah menelepon, ada apa ya?

"Assalam alaikum"

"Waalaikum salam, ndok masih tidur? Bangunlah , berwudlulah dan bacakan ayat alqur an untuk lek mu! Lekmu sudah memenuhi janjinya. Sudah sampai batasnya."

Aku langsung terduduk tak percaya.

"maksudnya sudah meninggal mak? Inna lillahi..........."

Sebelum aku bangkit untuk berwudlu, ku kenang sejenak sosoknya. Aku berucap syukur dalam hati. Dengan doa, aku begitu iklas dengan kepergiaannya.

Lekku adalah sosok orang yang keras terhadap pendirian dan tidak mudah menerima nasehat .Lekku memiliki masa lalu yang telah dikuburnya dalam-dalam.

Allah telah memberikan percikan cahayaNYA dihati lekku saat usianya menjelang 40 tahun. Aku tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Yang pasti saat Warga desa sedang kesulitan mencari lahan untuk dijadikan masjid. Dan sejak saat itulah lekku tergugah mewakafkan tanah depan rumahnya untuk dijadikan masjid (mudah-mudahan amalnya terus mengalir padanya, amien). Sejak saat itulah kehidupan lekku berubah drastis. Beliau jadi rajin beribadah dan mulai menjauhi pekerjaan buruknya. Juga tak lagi kasar pada istrinya. Lekku juga yang ikut membantu biaya aku menyelesaikan sekolah menengah.

Dan hari ini semoga beliau dapat menemui robbnya dengan damai dengan pintu taubat yang telah ia raih. Semoga allah menerima amal baiknya dan mengampuni dosa-dosanya serta memberinya kelapangan kubur.

Untuk bibikku dan adikku semoga dapat sabar dan tabah. Jadikan semua ini sebagai pelajaran hidup.