kecil-kecil....
,

Ini Tata lagi blajar computer sama Abi. Jadi........nanti kalo ada blogger dan hacker muda jangan kaget ya? :)

Mengapa Mereka Berjihad
,


Beberapa hari yang lalu aku melihat diruang chatting milik suamiku. Bukan apa-apa, tak sedikitpun aku curiga dengan aktivitasnya berselancar di dunia maya (cyber). Hanya saja kali ini aku melihat topik pembicaraan mereka yang aneh dan tak biasanya.

Di seberang sana sang lawan bicara menuliskan "mengapa orang-orang, ketika terjadi perang di bagian-bagian wilayah indonesia, yah seperti di propinsi A, B dan C, tidak ada yang bergeming, apalagi meneriaakkan kata jihad. Padahal banyak juga lho yang jadi korban adalah saudara kita sesama muslim. Tapi saat ini perang ada nun jauh disana, di sini semua orang geger bahkan ada yang rela pergi kesana tanpa perbekalan ketrampilan apapun. Sebuah pemikiran yang konyol"katanya

Memang pemikiran disetiap kepala manusia berbeda-beda dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada. Tapi saat itu kutemukan sebuah jawaban yang begitu mengena dari suamiku. Katanya "orang-orang kita ini banyak yang munafik, bagaimana tidak? wong katanya islam, KTP juga islam, nyatanya; coba lihat atau perhatikan jamaah-jamaah yang ada di masjid-masjid sekitar kita, jangankan sholat subuh sholat maghrib aja yang nyata-nyata waktunya orang pada nganggur, satu shof aja nggak penuh. Yach.. kalau di ajak debat tentang islam semua gembar-gembor, tapi untuk ibadahnya yang wajib yang harus ia laksanakan malah dengan santai ia tinggalkan (saya tak bemaksud menyinggung siapapun, tapi inilah fakta). Apalagi beberapa konflik yang ada dibeberapa daerah di Indonesia adalah sesama muslim yang tidak jelas permasalahannya. Bukan memerangi orang yang nyata-nyata telah mengingkari Allah dan Rasulnya seperti bangsa Israel saat ini.

Coba bedakan dengan saudara-saudara kita muslim di Palestin, meski hanya membaca dan melihat dari media, kita tahu betapa mereka gigih dan taat dalam membela, menjaga dan mengamalkan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW ini. Betapa suatu kali saya membaca media informasi yang mengabarkan bahwa meski dalam suasana hiruk-pikuk perang saat ini, di Palestin masih terdengar seruan untuk sholat subuh dan masyarakat palestin pun berduyun-duyun memenuhi panggilan suci itu. Mereka tidak takut akan kematian. Mereka yakin jika Allah mentakdirkan mereka akan mati hari itu atau Allah mentakdirkan mereka berumur panjang, maka peluru zionispun takkan menembus keyakinan mereka. Belum lagi kebiadaban Israel yang telah menghancurkan sebuah mesjid dengan puluhan jamaah didalamnya yang sedang beribadah (Ya Allah meski engkau tak menurunkan azabmu pada mereka/israel hari ini(di dunia) namun berilah kekuatan dan pertolonganmu pada saudara kami rakyat Palestin).

Dari sinilah mengapa semua orang merasakan bagian tubuhnya ikut terkoyak ketika saudara-saudara muslim mereka dipalestin menjadi sasaran empuk peluru setan milik israel".

Demikianlah dilog yang menarik menrutku, sekaligus menyayangkan akan pertanyaan yang diajukan oleh chater di seberang. Apa yang terpikir olehnya sehingga masih belum begitu melek terhadap yang sedang dialami rakyat Palestina sekarang ini.


Palestin bertahanlah, disini kami membantu dengan doa, demi kemenanganmu, Palestina-negeri para nabi.

Ahmadinejad, (Umar) Amirul mukminin masa kini
,


Dari P.Qitori
Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Apakah semua tindakan dan kelakuan presiden menimbulkan rasa tidak hormat?

Coba bandingkan dengan foto-foto berikut. Ahmadinejad tidur di ruang tamu selepas dijaga pengawal kepresidenan seharian kemanapun ia pergi. Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.



Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.





Foto terakhir adalah presiden sedang menikmati makan di ruang makan

Bagaimana dengan Presiden dan pejabat-pejabat serta anggota MPR/DPR kita?

Tuhan mencintai orang yang hidup sederhana!

Semoga lekas lahir Ahmadinejad-2 yang lain. Amiiin.