Beberapa hari yang lalu aku melihat diruang chatting milik suamiku. Bukan apa-apa, tak sedikitpun aku curiga dengan aktivitasnya berselancar di dunia maya (cyber). Hanya saja kali ini aku melihat topik pembicaraan mereka yang aneh dan tak biasanya.
Di seberang sana sang lawan bicara menuliskan "mengapa orang-orang, ketika terjadi perang di bagian-bagian wilayah indonesia, yah seperti di propinsi A, B dan C, tidak ada yang bergeming, apalagi meneriaakkan kata jihad. Padahal banyak juga lho yang jadi korban adalah saudara kita sesama muslim. Tapi saat ini perang ada nun jauh disana, di sini semua orang geger bahkan ada yang rela pergi kesana tanpa perbekalan ketrampilan apapun. Sebuah pemikiran yang konyol"katanya
Memang pemikiran disetiap kepala manusia berbeda-beda dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada. Tapi saat itu kutemukan sebuah jawaban yang begitu mengena dari suamiku. Katanya "orang-orang kita ini banyak yang munafik, bagaimana tidak? wong katanya islam, KTP juga islam, nyatanya; coba lihat atau perhatikan jamaah-jamaah yang ada di masjid-masjid sekitar kita, jangankan sholat subuh sholat maghrib aja yang nyata-nyata waktunya orang pada nganggur, satu shof aja nggak penuh. Yach.. kalau di ajak debat tentang islam semua gembar-gembor, tapi untuk ibadahnya yang wajib yang harus ia laksanakan malah dengan santai ia tinggalkan (saya tak bemaksud menyinggung siapapun, tapi inilah fakta). Apalagi beberapa konflik yang ada dibeberapa daerah di Indonesia adalah sesama muslim yang tidak jelas permasalahannya. Bukan memerangi orang yang nyata-nyata telah mengingkari Allah dan Rasulnya seperti bangsa Israel saat ini.
Coba bedakan dengan saudara-saudara kita muslim di Palestin, meski hanya membaca dan melihat dari media, kita tahu betapa mereka gigih dan taat dalam membela, menjaga dan mengamalkan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW ini. Betapa suatu kali saya membaca media informasi yang mengabarkan bahwa meski dalam suasana hiruk-pikuk perang saat ini, di Palestin masih terdengar seruan untuk sholat subuh dan masyarakat palestin pun berduyun-duyun memenuhi panggilan suci itu. Mereka tidak takut akan kematian. Mereka yakin jika Allah mentakdirkan mereka akan mati hari itu atau Allah mentakdirkan mereka berumur panjang, maka peluru zionispun takkan menembus keyakinan mereka. Belum lagi kebiadaban Israel yang telah menghancurkan sebuah mesjid dengan puluhan jamaah didalamnya yang sedang beribadah (Ya Allah meski engkau tak menurunkan azabmu pada mereka/israel hari ini(di dunia) namun berilah kekuatan dan pertolonganmu pada saudara kami rakyat Palestin).
Dari sinilah mengapa semua orang merasakan bagian tubuhnya ikut terkoyak ketika saudara-saudara muslim mereka dipalestin menjadi sasaran empuk peluru setan milik israel".
Demikianlah dilog yang menarik menrutku, sekaligus menyayangkan akan pertanyaan yang diajukan oleh chater di seberang. Apa yang terpikir olehnya sehingga masih belum begitu melek terhadap yang sedang dialami rakyat Palestina sekarang ini.
Palestin bertahanlah, disini kami membantu dengan doa, demi kemenanganmu, Palestina-negeri para nabi.
0 komentar:
Posting Komentar