Doa Cinta Kita
,


Mas... dua tahun sudah kita lewati bahtera ini (Masih seumur jagung memang........). Dalam luasnya samudra, kita pernah merasakan bagaimana ombak-ombak dan riak gelombang mempermainkan bahtera kita, membuat perjalanan kita sedikit terganggu. Namun semua itu tidaklah berarti karena udara kemaafan yang senantiasa engkau tebarkan menjadikanku begitu nyaman berada disampingmu, mendampingimu.

Dengan luasnya maaf yang engkau tawarkan, aku mulai sadar. Bahwa menjadi seorang Khodijah, seorang Fathimah, Seorang Asyiah ataupun Aisyah, sangatlah tidak mudah. Terlalu mahal! Karena aku tak cukup memiliki lembar-lembar uang keiklasan untuk membelinya. Aku hanyalah perempuan yang sangat biasa dan tak memiliki keistimewaan apapun, terlalu banyak menuntut hingga membuatmu kelelahan dengan segala keinginanku. Tapi ketahuilah oleh mu mas.........dalam libuk hatiku yang paling dalam, aku begitu ingin meniru sosok-sosok perempuan hebat itu. Selalu mengabdi pada Allah dan mengabdi padamu.

Untuk itu, di hari ulang tahun pernikahan kita yang kedua (29 Desember/19 Dzulhijjah). Aku coba pohonkan pada Allah rangkaian keinginanku dalam wujud doa. Doa yang senantiasa orang-orang panjatkan untuk memulai hidup baru. Semoga Allah mengijabahi pintaku, pinta kita. Aamiin.

Ya Allah,
Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-Mu
Jadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu.


Ya Allah…
Indahkanlah rumah kami dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah kami dengan keturunan yang membesarkan asma-Mu. Penuhi kami dengan amal shaleh yang Engkau ridhai. Jadikan mereka Yaa…Allah teladan yang baik bagi manusia.


Ya Allah…
Damaikanlah pertengkaran di antara kami, pertautkan hati kami, dan tunjukkan kepada kami jalan-jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada cahaya. Jauhkan kami dari kejelekan yang tampak dan tersembunyi.


Ya Allah…
Berkatilah pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, suami/isteri kami, keturunan kami dan ampunilah kami. Jaikanlah kami termasuk golongan orang-orang mukmin.


Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Amiin…

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku. Ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah para wanita itu kufur kepada ALLOH?” Beliau menjawab : “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka satu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata : Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.” (HR. Al- Bukhari )

Na’udzubillahi min dzalik. Semoga hal seperti ini dapat aku jauhi, dukung aku mas untuk menjadi istri yang baik bagimu.

SELAMAT ATAS HARI PERNIKAHAN KITA
DI TAHUN YANG KE II

Yang selalu menyayagi dan mencintaimu karena allah: Istrimu, Faridah.

Religiusitas Menurun
,


Engkau selalu mendendangkan Al-qur'an, kitab sucimu. Engkau yang tak selalu malas bangkit dari tidur pulasmu demi mendekat kepada Rabbmu ditengah malam, disaat-saat orang-orang lalai dalam buaian mimpi. Engkau mendekat dalam sujud-sujudmu. Engkau pergi dalam keadaan suci hadast. Karena dalam saku baju selalu engkau letakkan al-furqon. Apalagi yang wajib, selalu engkau tunaikan dengan sesama umat mukmin untuk senantiasa meramaikan rumah Allah, masjid.

semua itu aku dengar melalui suara burung-burung yang memuji ketaatanmu pada sang khaliq. Aku terpana! Seorang yang berparas tampan, berpendidikan tinggi, anak orang berpunya. Namun tak terdapatkan sesuatu yang cacat padamu. Atau aku yang dungu, sehingga terlalu memujimu dan meletakkanmu sebagai seorang yang istimewa.

Aku tak menghujat sang pencipta. Aku hanya miris melihat dirimu yang mulai lalai. Lalai dalam berjamaah, lalai dalam menyenangi ayat-ayat-NYA, lalai dalam mengingat waktu sholat ( kecuali bila telah tampak olehmu pertanda waktu sholat hampir habis), dan lalai dalam hal ubudiyah.

Allah berfirman: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu!"

(Surah Az-Dzariyat:Ayat 56


Aku menyadari! Aku juga tidaklah lebih baik dari dirimu, Tapi siapa yang tidak bahagia jika orang yang ia istimewakan benar-benar seorang yang istimewa. Akupun demikian menginginkan hal itu. melihat orang yang kita panuti tidak berlalai-lalai.

Biarlah semua berjalan begitu saja. Hanya doa yang aku tujukan pada Allah, semoga DIA membuka dan melembutkan hatimu, kembali seperti dahulu.

Aku juga berharap semoga kedunguan-kedunguanku dengan segala emosi yang mengundang syetan untuk berpesta pora segera berakhir. Dan damai itu tetap yang terindah.

Mas Dan Aku Yang Kurang
,


Suara derap langkah kudengar menaiki tangga menuju lantai dua, dimana aku dan putriku sedang tertidur. Aku tahu itu suara langkah Mas, suamiku.
"Ah Mas sudah naik". Pikirku

Langkah itu semakin keras terdengar, dan aku semakin yakin kalau itu Mas. Pasti Mas akan membuka tirai pintu itu dan akan tersenyum melihat aku dan buah hati kami sedang tertidur pulas. Senyum damai seorang ayah. Tapi sayang langkah itu terhenti sejenak di ruang kerjanya. Usai utak-atik komputernya, benar.... dia sambangi kami, orang-orang tercintanya. Kurasakan suaranya halus hampir mendekati telingaku
"Maa...... Ayah baru pulang, nih ada jeruk sebiji........"
Aku tersenyum melihatnya begitu semangat merogoh sebuah jeruk yang ia bawa dari tempat ia kerja. Aku bangun dan ingin mengambil jeruk itu. "Ah............." aku bermimpi! Ternyata kebahagiaan yang baru saja kurasakan hanya mimpi, akan tetapi terasa begitu nyata. Kenapa aku bisa berhalusinasi?

Aku bangkit dan segera mengusap wajah. Kupandangi jam dinding. Pukul 23.06 WIB. Aku mendesah. "Kok mimpi kayak gini!" Pikirku, padahal kejadian-kejadian mesra seperti ini tidaklah asing bagiku. Karena hampir setiap saat Mas senantiasa memberiku kejutan-kejutan kebahagiaan yang selalu membuat aku merasa sebagai orang yang paling ia cinta. Aku terpekur! Tetesan hangat mengelus pipiku perlahan, begitu lembut. Aku menangis, Yach........aku menangis.

Usia pernikahanku belumlah genap dua tahun, sembilan hari lagi! Ya...ulang tahun perkawinanku sembilan hari lagi memasuki angka kedua. Aku bahagia sekali. Aku telah mempersiapkan sesuatu untuk hari jadi itu. Bukan pesta layaknya orang-orang kaya. Aku hanya ingin merayakannya berdua saja! Mungkin bergurau dengan memutar ulang rekaman kebahagiaan kami pada awal-awal pernikahan untuk kemudian saling mengoreksi kekurangan diri masing-masing.

Tapi entahlah.......... menjelang angka ke-2 itu aku merasakan hal-hal aneh sedang menimpa hubunganku dengan Mas. Beberapa minggu yang lalu ia mulai meninggalkan kopi yang aku seduh, sengaja atau lupa, Mas meninggalkan kebiasaanya minum kopiku. Kemudian berubah lagi, sibuk dengan game-game onlainnnya. Dan kali ini ia tampak sibuk sekali dengan pekerjaanya. Mungkin aku yang terlalu berlebihan, bukankah kesibukannya dalam bekerja adalah untuk aku dan putriku.

Aku terus menimbang-nimbang apa kesalahanku? Seandainya akun tanya para istri-istri, "hal apakah yang paling diinginkan seorang istri atas suaminya?" Mungkin jawabannya akan serupa denganku "Selalu ada dan dekat! Disaat-saat waktu luangnya senantiasa bercengkrama dengan istri dan anak-anak."

Sejenak anganku melayang, apa memang seperti ini rasanya...... jika sang suami hanya sibuk dengan pekerjaanya. Dia ada hanya saat makan dan tidur, tak lebih dari itu. Kalau memang sesepi ini?, pantas saja kalau di sinetron-sinetron itu sang istri mencari-cari kesibukan agar tidak jenuh berada dirumah yang nota bene begitu-begitu saja dan itu-itu saja. Ah......... aku ngelantur!
"Astaghfirullahal adhim" Sesegera mungkin kubuang jauh-jauh pikiran buruk itu. Aku tak ingin terpuruk dalam keadaan yang sudah gamang ini.

Entah cintanya mulai pudar atau aku yang menuntut terlalu berlebihan sehingga selalu merasa kekurangan. Aku juga tak mengerti atau hal ini lumrah dalam sebuah perkawinan? Atau mungkin aku yang belum mampu adaptasi sepenuhnya dengan keadaan suamiku dan pekerjaanya? atau perbedaan prinsip yang membuat semua ini terjadi? Entahlah......................... tetesan hangat kembali menyapu pipi ini. "Sudahlah......... aku juga tak berhak membatasi apa-apa yang membuatnya bahagia. Maafkan aku Mas????????? Aku yang selalu merasa kekurangan dan tak sempurna untukmu.

Dengan begini, aku mulai sadar. Bahwa menjadi seorang Khodijah, seorang Fathimah, Seorang Asyiah ataupun Aisyah, sangatlah tidak mudah. Terlalu mahal! Karena aku tak cukup memiliki uang-uang keiklasan untuk membelinya. Aku hanyalah perempuan yang sangat biasa dan tak memiliki keistimewaan apapun, terlalu banyak menuntut hingga membuatmu kelelahan dengan segala keinginanku.

Yang Menyayangimu: Istrimu

GEJOLAK
,


GEJOLAK!!!

Apa sih arti sebenarnya dari gejolak ini, aku sendiri kurang mampu menterjemahkan layaknya seorang penulis terkenal. Yang aku tahu gejolak itu awal sebuah masalah yang membuat hidup sedikit berombak dan sulit untuk dilewati, atau mungkin aku terlalu berlebihan?

"Hidup adalah rangkaian masalah "begitulah kata bapak dosenku kala itu. " Setiap masalah harus dihadapi". Gejolak ada di setiap masa, baik masa kanak-kanak, remaja, dalam sebuah pernikahan bahkan sampai usia senjapun gejolak akan tetap ada.
Dan gejolak itu ada saat ini.

Kadang aku iri dengan ucapan ustadz Mansyur yang ahli sedekah itu. Pernah beliau tuturkan saat pengajiannya yang membahas tentang sebuah keluarga yang tajir dan sakinah, beliau ceritakan bahwa keluarganya dalam sembilan tahun menapaki hari, belum pernah ada gejolak.

Berbeda pendapat adalah warna dunia. Semakin banyak perbedaan pendapat maka dunia pun menjadi berwarna-warni. Indah bukan? Bahkan nabi Muhammad SAW mengatakan dalam hadistnya
” Perbedaan pendapat dari Ummatku adalah Rahmat “. Sayangnya hadist ini dalah hadist yang dho'if /lemah, sehingga tidak dapat dijadikan pegangan yang kuat.

Dan biasanya gejolak-gejolak itu akan hadir dengan didahului oleh perbedaan pendapat. Sedangkan pendapat-pendapat itu sesuai dengan ilmu dan pengalaman hidup setiap orang. Tak usahlah dalam lingkup yang besar. Dalam sebuah kelurga saja yang hanya terdiri dari beberapa orang, sang gejolak juga akan singgah-menyapa dan menyalami mereka satu persatu, malah kadang ia meminta seorang darinya menemaninya sejenak minum teh di teras rumah. Ini pertanda yang tak baik! Tapi itulah......... kadang baik menurut kita, namun menjadi petaka bagi orang lain. "Hidup adalah pilihan" begitu kata suamiku. Lantas apakah gejolak juga menjadi pilihan? Kurasa tidak! Tapi jika aku dipaksa untuk memilih aku akan memilih, karena hidup adalah pilihan.

Gejolak aku telah menerimamu sebagai tamuku belakangan ini. Aku tak ingin menyambut dan menyalamimu, apalagi minum teh hangat bersamamu! Karena itu membuat hatiku sakit. Tapi aku tak punya pilihan, engkau lebih dulu datang sebelum aku menutup pintu rumahku.

"Baiklah aku temanimu minum teh, tapi kuharap engkau segera meninggalkan aku, keluargaku dan rumahku. Tapi jangan sekali-kali kau memintaku menemanimu menuju pasar masalah. Cukup bagiku kau datang dan menyeruput teh bersamaku. Pergilah! Pergilah wahai gejolak! Biarkan tamu damai menyambangi aku, menginap dirumahku dan memberikan lampu senter kebahagiaan yang ia miliki untuk aku dan keluargaku, hingga malam yang gulita menjadi terang laksana siang".

Hidup adalah masalah dan pilihan dari serpihan setiap masalah.

Layak Menerima Titipan
,


Mungkin bagi sebagian orang, memiliki anak dengan jarak lahir yang yang rapat adalah momok yang menakutkan. Bisa saja bayang-bayang kerepotan selalu melintas. " Bagaimana nanti dengan kakakmya yang masih terlalu kecil bahkan masih dibilang bayi, sang kakak akan kekurangan ASI disaat sang ibu sedang mengandung calon adiknya. Belum lagi bayangan kerepotan masalah keuangan, jika kelas ekonominya termasuk golongan menengah kebawah. Belum lagi bayangan-bayangan kerepotan yang lain.

Tetapi tidak dengan aku, aku merasakan sangat bahagia setelah melihat hasil tespek menunjukkan tanda positif. Aku bangga dan bahagia, meski ada rasa iba terhadap putri pertamaku yang baru berusia satu tahun dua minggu. Ku tenangkan hatiku, saat sang kakak harus mengganti susu terbaiknya dengan susu formula. Terasa ada sayatan-sayatan kecil melukai hati ini, tapi biarlah...... sang adikpun menuntut gizi yang cukup untuk perkembangannya pada trimester pertama. Aku tetap bahagia.

Anehnya kehamilanku kali ini mengundang banyak gunjingan. "Mengapa ??? Apa ini suatu hal yang aneh?" Karena hampir setiap orang yang mengetahui kehamilanku senantiasa menanyakan apakah aku tidak berKB? Apa aku tidak kasihan sama putriku yang masih kecil dan butuh ASI? Berbagai macam komentar yang membuat kuping jadi merah, yang lebih parahnya ada juga dari keluarga yang selalu memojokkan atas kehamilanku dan menyuruhku untuk segera menggugurkanya.

Rasanya aku ingin berbagi kesetiap orang dan mengabarinya tentang kehamilanku saat ini, Namun dari sekian banyak orang, baik itu keluarga, sahabat ataupun teman, selalu melongo dan berkomentar tidak seperti yang ku harapkan. Aku stress, karena tak seorangpun yang senang akan kehamilan ini kecuali suamiku tercinta.

Akhirnya suatu kali iseng-iseng aku menelephon seorang teman yang dulu pernah nyantri bersama. Tak lupa akupun mengabarkan berita gembira ini sebagai salam hangat. Tak ku sangka jawabannya begitu menyejukkan, di saat semua orang menyalahkan aku yang hamil terlalu cepat dikarenakan masih merawat bayi kecil. Tapi tidak dengannya, dia mengatakan bahwa allah telah memilih orang yang tepat untuk menjaga titipan-NYA. Allah percaya dengan kamu, dirawat ya? Hatiku terasa tersiram air yang sangat menyejukkan. Dinginnya sampai kejiwa.


Seperti kehamilanku yang pertama, kali inipun aku jaga dan kurawat sepenuh jiwa, minun susu, banyak istirahat, dan sebagainya. semua kuperlakukan dengan baik seperti kehamilan sang kakak waktu itu.Tapi ........entah kenapa saat usianya genap dua bulan, aku sering pendarahan lucut, setelah aku periksakan keUSG ternyata janinku tidak berkembang. Seketika itu juga bulir-bulir kristal jatuh satu persatu dari tempat persembunyiannya. Perjuanganku berakhir, dan dokter bilang aku harus segera kuret. Aku tak berdaya.

Ya..Allah, aku redlo dengan keputusanMu, meski sakitku ini tak terobati. Hanya harapanku "anakku, berbahagialah dengan teman-temanmu di surga allah, dalam inangan nabi allah ibrahim alaihis salam. Meski cuma dua bulan umi bersamamu, umi dah cukup bahagia nak." Ya allah terimakasih atas titipanMU walau sesingkat ini.




Takut Fitnah Karena Berjilbab
,


"Dimana? Yang jelas lah.........." Terdengar suara kak Dela dari Ponselku meminta route menuju rumahku saat ini.

" Depan Gedung pertemuan kak, Bilang aja sama Abang becak begitu. Insyallah nyampe.........." Jelasku panjang lebar.

Kantuk masih menyerangku. Kulirik jam. Jarum pendek didalam lingkaran putih itu menunjukkan pukul 05.00 WIB. "Masih terlalu pagi." Bathinku.

Handphone-ku berdering lagi.

"Aku dah nyampe neh."

****************

Kakakku itu sebenarnya adalah teman akrabku semasa masih SLTP dulu, Tapi keakraban itu terus berlanjut hingga kini saat aku telah berkeluarga. Kali ini ia datang kekotaku hanya untuk berlibur, dan akupun membuka pintu lebar-lebar atas kedatangannya.

Aku sangat bahagia berteman dengannya. Dia bisa mengerti aku dan tidak mempersoalkan dengan jilbab lebar yang mulai menutupi auratku. Perdebatan kecil kerap mewarnai percakapan kami, toh akhirnya lenyap dan menguap begitu saja untuk kemudian kami mulai lagi dengan perdebatan-perdebatan berikutnya.

Suatu kali perdebatan kami mengena pada hal yang paling prinsipil, yakni jilbab yang sebenar-jilbab. Aku tahu kalau dirinya menggunakan jilbab pada saat-saat tertentu saja dan dengan jilbab yang biasa-biasa/kecil alias cepak.

"Kak kapan kakak mau istiqomah berjilbab?" Tanyaku.

"Aku belum siap Da. Hatiku belum terpanggil, Sholatku masih nggak karuan!" Jawabnya enteng.

Debat itu makin seru. Kak Dela mengatakan; dia malu jika Ia berjilbab dengan rapih namun kelakuannya taklah seperti jilbaber pada umumnya. Dia masih suka duduk-duduk dikafe, masih suka jalan bareng sama laki-laki bukan muhrim, bla.......bla........bla.........

" Kak .........jilbab itu wajib, harus, kalau menunggu terpanggil, kapan? kapan? Ia kalau dipanggil kalau tidak?! Bukankah perbincangan kita ini juga (bukan) sebuah kebetulan, bisa jadi ini bentuk panggilan yang kak Dela tunggu itu....?

" Entahlah.......... yang pasti aku ga siap bertambah dosa dengan jilbabku nanti. Da.... niat berjilbab itu ada dalam benakku dan itu akan aku laksanakan ketika nanti aku sudah bersih........." Katanya lagi membela diri.

"Apa?! Bertambah dosa? Dari mana datangnya dosa itu kak? coba jelaskan padaku........ lagian pakai menunggu bersih, kapan kak dela....? Kakakpun tahu aku ga bersih-bersih amat, iyakan? tapi kita perlu usaha kak! Usaha memperbaiki diri. Ingat "Sesungguhnya Alloh tidak merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ( QS 13;11 )" begitu kan?" Aku semakin semangat.

"Coba kita itung sekarang dosa orang yang pakai jilbab dengan yang tidak pakai jilbab ya?.......
  1. Pake jilbab = Fahala
  2. Pacaran = Dosa
  3. Boncengan dengan lain muhrim = Dosa
  4. Jalan-jalan pakai jilbab = Terjaga/fahala
Sekarang yang nggak pakai jilbab.......

  1. Nggak pakai jilbab = Dosa
  2. Pacaran =Dosa
  3. Boncengan dengan lain muhrim =Dosa
  4. Jalan-jalan ga pakai jilbab = Dosa dan tak terjaga
Nah kak coba hitung mana yang lebih banyak dosa, 2 banding 4 kak?" Aku semakin menggebu-gebu.

" Kamu tahu bagaimana masyarakat kita dik? Kita tahu kalau ada orang yang berjilbab lantas ia berpacaran, apa nantinya aku tidak menjadi bahan fitnahan orang, yang akhirnya membawa dosa bagi orang lain, apalagi orang kita sekarang makanannya gosip setiap hari. Iya kan..........?" Dia tetap keukeuh membela diri.

"Jadi kakak mau bilang kalo jilbaber itu ga pantes pacaran dan yang ga pakai jilbab boleh pacaran! Ngga lagi! Pacaran bagi yang pakai ataupun yang tidak pakai jilbab itu sama-sama dosa kak. Trussssss....yang kakak takuti kalo kakak pakai jilbab lalu pacaran, lantas kakak jadi bahan gosip. Ga........kak! orang yang tanpa jilbab yang pacaran juga kena gosip, cuma orang-orang kita yang sudah kena virus gaya barat terlanjur melegalkan pacaran, bukankah itu lebih berdosa kakakku?......."

"Iya juga seh. Tapi aku tetep belum bisa menggunakan penutup itu saat ini." Ujarnya lemah.

"Y a sudah, pembahasan ini tak akan pernah berujung jika tidak dimulai dari hatimu kak. Yang pasti aku masih punya argumen yang bisa memukulmu telak!"

"Apa itu?????????" Masih dengan nada lemahnya.

" Maaf........Sholat lima waktu itu wajib, dan kak Dela melakukannya? Berjilbab juga sama wajibnya, kenapa kakak tak lekas melakukannya?????????.................. Ah, sudahlah terserah padamu, aku cuma bisa berharap semoga Allah berkenan membagikan cahaya itu. Yoook cari makanan yok.........dah laper neh???????? Aku bangkit dan menarik tangannya, sejurus ia memandangku untuk kemudian kami tertawa tak mengerti........

Bagaimana dengan jilbab anda sobit-sobitku semua???????????????

Ajari Aku Tentang Ikhlas
,




Semua Kembali Pada Sang pemilik
,

Malam ini aku sulit sekali memejamkan mata, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB. Biasanya bila bayiku sudah tertidur, maka aku pun segera merebahkan tubuhku. Mengingat aku adalah ibu dengan anak yang masih kecil haruslah menyesuaikan waktu istirahat sesuai dengan jadwal sikecil. Karena jika tidak demikian pastilah aku sendiri yang capai.

Kulirik lagi jam diHp-ku "ooh ...sudah jam 12'' bathinku. Lagi-lagi mata ini masih nakal, tidak mau diajak terpejam. Kucoba membetulkan posisi tidurku, balik kanan, balik kiri tapi masih saja kantuk tak kunjung hadir. Akhirnya bosan juga mendekam dikamar dengan kodisi masih fit. Aku melangkah keluar dan menghidupkan kembali komputerku, menjelajah dunia maya sejenak kemudian kembali lagi kekamar, kurebahkan diri dan terus mencoba untuk mengundang kantuk. Lagi -lagi aku tidak bisa tidur. Aku keluar lagi sekedar browsing dan maen game.

"Masyaallah dah jam 2!"
Mau tak mau segera kumatikan PC ku dan kembali kekamar. Masih sulit mata ini terpejam.
Akhirnya aku lelah sendiri dan terlelap.

Tulittttttttt..........tulittttttttttttt

Hp ku berdering, dering yang khas yang memang aku set untuk nada dering yang datangnya dari ibuku yang jauh disana.

Heran. Pagi-pagi buta ibuku sudah menelepon, ada apa ya?

"Assalam alaikum"

"Waalaikum salam, ndok masih tidur? Bangunlah , berwudlulah dan bacakan ayat alqur an untuk lek mu! Lekmu sudah memenuhi janjinya. Sudah sampai batasnya."

Aku langsung terduduk tak percaya.

"maksudnya sudah meninggal mak? Inna lillahi..........."

Sebelum aku bangkit untuk berwudlu, ku kenang sejenak sosoknya. Aku berucap syukur dalam hati. Dengan doa, aku begitu iklas dengan kepergiaannya.

Lekku adalah sosok orang yang keras terhadap pendirian dan tidak mudah menerima nasehat .Lekku memiliki masa lalu yang telah dikuburnya dalam-dalam.

Allah telah memberikan percikan cahayaNYA dihati lekku saat usianya menjelang 40 tahun. Aku tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Yang pasti saat Warga desa sedang kesulitan mencari lahan untuk dijadikan masjid. Dan sejak saat itulah lekku tergugah mewakafkan tanah depan rumahnya untuk dijadikan masjid (mudah-mudahan amalnya terus mengalir padanya, amien). Sejak saat itulah kehidupan lekku berubah drastis. Beliau jadi rajin beribadah dan mulai menjauhi pekerjaan buruknya. Juga tak lagi kasar pada istrinya. Lekku juga yang ikut membantu biaya aku menyelesaikan sekolah menengah.

Dan hari ini semoga beliau dapat menemui robbnya dengan damai dengan pintu taubat yang telah ia raih. Semoga allah menerima amal baiknya dan mengampuni dosa-dosanya serta memberinya kelapangan kubur.

Untuk bibikku dan adikku semoga dapat sabar dan tabah. Jadikan semua ini sebagai pelajaran hidup.




Baiti
,

Rumah
sewaan pertama kami di Sigli, tepatnya Kwala Pidie (Kampung Cina).

Rumah ini merupakan rumah bantuan Tsunami yang terjadi tahun 2004 lalu.
Rumah ini kami sewa 3 juta setengah pertahun. Tapi kami hanya menyewanya setahun.

Sebenarnya letaknya sangat strategis, karena dekat dengan pantai, dekat dengan alun-alun, dekat dengan gedung olah raga, dekat pendopo, dekat dengan rumah WaBub juga tak terlalu bising suara kendaraan. Pasalnya rumahku masuk sedikit.

Mari Berjilbab Dengan Benar
,

Alhamdulillah, sekarang ini sudah banyak sekali wanita yang memakai kerudung. Memang untuk berkerudung secara sempurna butuh proses.Kita sering berkilah bahwa itu seperti ajang latihan. Untuk awalnya mungkin tak apa. Tapi jangan sampai kita kemudian terlena dan hanyut dengan pengaruh mode yang akhirnya malah membuat orang yang melihat berpikir atau malah sampai bilang "pake jilbab tapi kok bajunya sexi yah" yang akhirnya malah akan memberi citra negatif pada wanita berkerudung pada umumnya

Dibawah ini ada contoh pemakaian kerudung yang tidak sesuai menurut Islam. Apakah model jilbab kita termasuk dalam contoh dibawah ini?

Gambar 1

Kesalahan pada gambar ini :

Kerudung tidak menutupi dada

Allah S.W.T berfirman dalam surat An Nur ayat 31 " .. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya ... "

Gambar 2

Kesalahan pada gambar ini :

· Kerudung tidak menutupi dada

· Rok yang dipakai kurang panjang

Menurut riwayat Imam Tarmizi dan Nasa'i, dari Ummu Salamah r.a. "Ya Rasulullah, bagaimana perempuan akan berbuat kain-kain mereka yang sebelah bawah?"

Sabda Rasulullah S.A.W : "Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah menambahkan lagi keatasnya"

Gambar 3

Kesalahan pada gambar ini :

· Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh

Rasulullah bersabda " hendaklah kamu meminjamkan dia baju yang panjang dan longgar itu "

· Make up yang sangat tebal

Allah SWT berfirman dalam surat Al'Araf ayat 31 : " Wahai anak cucu Adam. Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan "

Gambar 4

Kesalahan pada gambar ini :

· Kerudung tidak menutupi dada

· Lengan blus pendek

· Rok yang dipakai pendek

· Tidak memakai kaos kaki

" Dan katakanlah kepada para perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya) kecuali yang bisa terlihat...." Surat An Nur, ayat 31

Gambar 5

Kesalahan pada gambar ini :

· Lengan blus pendek

· Tidak memakai kaos kaki

Rok yang dipakai berbelah di depan

" Barang siapa yang memakai pakaian yang mencolok mata, maka Allah S.W.T akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti " Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan Ibn Majah.

Gambar 6

Kesalahan pada gambar ini :

  • - Kerudung tidak menutupi dada
  • - Pakaian ketat menampakkan lekuk tubuh
  • - Blus yang dipakai pendek
  • - Tidak memakai kaos kaki

"Sesungguhnya sebilangan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi yang telanjang yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya"

Riwayat Bukhari dan Muslim

Ternyata cara berpakaian saya selama ini, walaupun sudah menutup kepala, tapi ternyata masih banyak salahnya . Memang sebetulnya yang benar tuh seperti apa sih? Berikut contohnya.

Rasulullah S.A.W telah bersabda :

"Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya hingga pergelangan" (H.R. Abu Daud)

Diambil dari link ini.





Seperti Gadis
,


Seperti biasanya aku dan Mas pergi kepantai pada sore hari, yach........ sekadar menghilangkan suntuk karena seharian di rumah. Lagian pantai itu hanya di belakang rumah kami saat ini. Pantai Pidie namanya.

Ceritanya sore itu aku berjalan sendiri diantara bebatuan untuk mencari batu yang pas untuk bisa diduduki kami bertiga (Aku, Mas dan bidadari kecilku). Sedangkan suamiku tercinta berjalan dibawah batu-batu itu, tepatnya di pasir-pasir tepi air. Aku melenggang santai diantara orang-orang yang sedang bersantai. Saat itulah aku mendengar suara yang telah lama asing di telingaku. Mestinya sejak kehamilanku setahun yang lalu. Yang satui berkaos merah dan satunya lagi berbaju kuning.

" Adek?........Adek!"

"Kemana dek?!"

Aku hanya menoleh tanpa ekspresi.

"Dek hai, kemana dek?"

Dia mempertegas lagi ucapannya dengar harapan aku menyahutnya. Aku tak menyahut, namun kulemparkan senyumku dengan tujuan agar aku tidak terkesan angkuh dimata mereka. (Pasti mereka mengira aku masih gadis. Hihihi........padahal sudah beranak satu) :))

Beberapa detik kemudian aku mendapat batu yang tepat, disusul oleh suamiku dengan bidadari dalam gendongannya. Tanpa ba-bi-bu aku langsung cerita sama Mas tentang kejadian barusan. Mas melihat orang tersebut,. Hanya ingin tahu mana orangnya, tak lebih. Kemudian aku ikut menolehnya. Eh...... mereka dah kabur! Malu kali yeee???

"Emang enak suka godain cewek????????"

Masa Depan Crazy
,

Pernah nonton film ini? Lucu, bodoh, tolol, konyol dan idiot adalah kesan dari cerita yang disuguhkan. Sungguh khayalan tinggkat tinggi yang diperlukan guna menghasilkan karya energik seperti ini. Sebuah karya nyata yang menggambarkan kehidupan 500 tahun yang akan datang. Bisa jadi imajinasi ini akan menjadi kenyataan, dimana orang-orang tak lagi mampu berfikir dengan baik, yang ada hanyalah fikiran kesenangan tentang seks, seks, seks dan seks.


Malah saya sempat berfikir , beberapa puluh tahun mendatang ketololan dan kebodohan dalam film ini menjadi kenyataan. Nauzubillahi min dalik..........semoga tak akan pernah terjadi.


Bagaimana tidak, jika akhir-akhir ini saja sering kita baca atau kita dengar atau bahkan kita melihat, anak-anak telah mengenal seks, tidak hanya dalam teori namun telah mempraktekannya. Nauzubillah...


Masih ingat dengan bocah inggris yang dalam usia sebelas tahun telah menjadi seorang ayah, bukan dari hubungan pernikahan melainkan hanya seorang pacar. Bagaimana jaman kedepan jika anak-anak seusianya yang harusnya waktunya dihabiskan untuk menimba ilmu malah enak-enakan menikmati hidup semu. Bekal apa yang telah dimilikinya (tanpa maksud menyinggung siapapun), dengan apa anak-anak ini akan menghidupi bayi-bayinya. Belum lagi keterampilan apa yang bisa di andalkan olehnya.


Kalau di barat mungkin hal seperti ini sudah lazim mengingat gaya hidp mereka yang bebas. Namun bukan tidak mungkin hal ini terjadi pada masyarakat kita yang nota bene bangsa yang beradab. Tapi jangan salah, baru-baru ini saya membaca media yang memberitakan siswa SLTP yang berlainan jenis sedang enak-enakan dikamar. Yang lebih heboh lagi ( Masih anak-anak SlTP) malah di daerah Aceh yang nota bene berhukum islam, mereka asyik beradegan mesum didepan teman-temannya, di rekam lagi. Bisa jadi mereka adalah sosok yang katahuan publik. Entah berapa banyak lagi kasus seperti ini yang dimainkan sembunyi-sembunyi. Saya tak mampu berfikir lagi bagaimana kehidupan di masa depan.

Mereka Mengklaim ''inilah kecanggihan''. Kecanggihan dan kemodernan dimata mereka adalah berani bertindak ekstrem yang selama ini masih ditabukan, doyan barang haram, alkohol bak air putih bagi mereka dan masih banyak lagi simbol-simbol kemodernan yang mereka banggakan. jika hal-hal bodoh yang tidak pantas mereka lakukan disebut kecanggihan dan kemodernan. Yang akhirnya membuat mereka melupakan apa yang seharusnya mereka kerjakan yakni belajar dan usaha sungguh-sungguh. Jika mental anak-anak kita mulai digerogoti sedemikian rupa, bukan tidak mungkin beberapa puluh tahun berikutnya masa depan adalah masa depan yang penuh dengan orang-orang bodoh dan tolol.

Mungkin jumlah mereka (yang sok modern) ini tidak begitu besar, Tapi bisa dikatakan mereka ini virus. Jika dibiarkan maka ia akan meraja lela. Lalu mau jadi apa banggsa ini? dunia ini?


Dalam kondisi yang seperti ini, lantas siapa yang paling bersalah dan siapa yang pantas di salahkan?
Apakah siaran televisi yang terlalu vulgar yang serialnya banyak mengekspos kisah cinta-cintaan?
Apakah karena arus tehnologi informasi yang semakin luas, deras dan tak terbendung?
Apakah sistim pendidikan negeri ini yang jauh dari prinsip islam?
Apakah karena pengawasan orang tua yang kurang?
Karena masih ada saja orang tua yang bangga jika setiap malam minggu anaknya memiliki tamu.

Kita tak tahu pasti dimana letak salahnya?
Kemudian yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana masa depan mereka anak-anak kita, anak-anak dunia? Apakah mereka akan menghadapi masa yang seperti di hayalkan oleh pengarang film idio crazy. Nauzubillah.......

Semuanya Tetang Imunisasi
,


Berawal dari googling di internet, sibuk mencari jadwal imunisasi dasar bagi bayiku. Setelah loading selesai, di layar monitorku sudah menampilkan berbagai menu pilihan terkait dengan imunisasi. Selesai mengklik menu jadwal imunisasi, aku lihat menu-menu lain yang terkait dengannya (imunisasi).

Bahaya imunisasi. Begitulah judul tulisan dengan ukuran yang diperbesar. Alih-alih baca jadwal imunisasi, aku malah asyik membaca bahaya imunisasi ini.

Aku bukanlah orang yang ahli dalam kesehatan, bukan juga orang yang pintar. Tapi membaca artikel tentang bahaya imunisasi, cukup membuat aku penasaran dan terus berselancar mencari informasi yang berkaitan dengannya. Bukan apa-apa. Masalah imunisasi ini menurutku adalah masalah yang besar terkait dengan kesehatan dan masa depan anakku. Karena jika anakku mendapatkan imunisasi, yang pasti ia akan demam, belum lagi jika nantinya ada kesalahan saat memasukkan vaksin (aku tidak bermaksud menentang program pemerintah lho...), belum lagi dari berbagai artikel yang kubaca, bahan vaksin 90% nya adalah barang yang haram (meski MUI telah memfatwakan halal). Sedang jika anakku tidak aku berikan lima imunisasi dasar sebagaimana program pemerintah, aku khawatir jika nantinya anakku diberi (NYA) penyakit tertentu, maka rasa berdosa akan memenuhi seluruh ruang hatiku.

Mulai saat itu setiap aku meng hadap layar komputer, maka persoalan imunisasi inilah yang aku jelajah. Akhirnya aku malah menjadi bingung antara kelebihan dan bahaya imunisasi (vaksinasi). Belum lagi soal keharaman bahan yang yang digunakan.

Akhirnya setelah dua bulan diriku dalam kebingungan, antara ia dan tidak akan vaksinasi ini, aku berani mengambil tindakan tegas; bahwa aku tidak akan memasukkan barang haram kedalam tubuh anakku. Termasuk vaksinasi ini. Sebuah keputusan yang terlalu berani ditengah Masyarakat yang lagi disibukkan oleh imunisasi (vaksinasi) untuk membuat anak lebih sehat dan tumbuh dengan baik.

Pernah suatu kali aku pergi ke PUSKESMAS kota dengan tujuan imunisasi (bukan vaksinasi). Namun aku malah kena ceramah besar-besaran oleh para medis yang berjumlah belasan orang. berbagai kalimat meluncur menyudutkan aku. Dan mengatakan bahwa aku adalah ibu yang bodoh yang tidak menyayangi anak. Naudzubillah min dzalik..... Insya allah aku sangat mencintainya dengan segala rasa.

Memang sepertinya dunia telah penuh dengan virus-virus, entah itu virus yang diciptakan atau datang dengan sendirinya. Adalah sama-sama penyakit. Namun aku percaya bahwa Allah menciptakan manusia sangat sempurna tanpa lupa menyertakan imun pada tubuh manusia. Allah yang menurunkan penyakit dan allah jua-lah yang menurunkan obatnya.

Lagi-lagi tentang imunisasi. Jika ada pepatah yang mengatakan; banyak jalan menuju Roma, maka akupun mengibaratkan banyak jalan menuju sehat.

Memang aku adalah orang yang buta ilmu kedokteran, namun tidaklah ada maksud bahwa tulisan ini mengabaikan ilmu tersebut. Sama sekali tidak. Cuma sekali lagi aku tegaskan "banyak jalan menuju Roma". Dan semoga anakku dan anak-anak muslim tumbuh sehat dan cerdas dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang toyyib.



Kemangiku.......hicks.....hicks.......
,

Pagi ini cerah secerah hari biasanya. Sebagai ibu rumah tangga yang tak berkarier, menyetrika, memasak, bersih-bersih rumah dan mengasuh anak adalah kegiatan kegiatan hari-hariku.

Pekerjaan ku belum selesai, lembar demi lembar baju dan kain-kain kutata untuk kemudian ku tindih dengan setrika panas agar lekas rapi dan wangi.
Ditengah asyiknya menindas pakaian-pakaian itu, aku mendengar suamiku berkata-kata" Jangan!! itu memang sengaja di tanam?!!!!!!!" ........Yang kudengar sedikit emosi.
Akupun segera berlari keluar untuk memastikan apa yang terjadi dan...." Ya Allah.....kok kemanginya ditebangin Bie?!!!!!!" pekikku.
Hatiku jadi sangat sedih tak terperi. Bukan apa-apa, aku sedih karena mengingat bibit kemangi itu kami bawa dari kampung. Dan di sela-sela kemangi itu ada pohon katuk, pepaya dan ubi kayu yang berdaun kriting. Aku semakin sedih jika teringat kembali bagaimana aku mulai menanamnya dengan susah payah di tanah pasir yang butuh penyiraman setiap pagi dan sore hari. Namun aku senantiasa merawatnya mengingat kemangi adalah tanaman berkhasiat dan bisa dijadikan hiasan penghijau pekarangan.

Hatiku jadi sedih lagi jika mengingat suamiku sangat menyukai makanan/masakan yang diolah bareng kemangi. Seringnya aku dengar Mas selalu menyebut kemangi disaat-saat kami makan; baik saat sarapan pagi, siang atau malam. Apalagi bila makanan yang aku hidangkan diberi tambahan daun kemangi, maka dapat aku pastikan Mas akan mengatakan " Kan!! masakan jadi lebih enak kalo pake kemangi???". Tapi pagi ini kebahagiaanku sedikit terkoyak dengan sikap seseorang yang mencabuti kemangi yang rindang hasil budidayaku sampai tinggal satu batang, itupun karena aku segera menghampirinya dan mengatakan bahwa kemangi itu sengaja kami tanam.

Usut punya usut, rupanya bapak itu punya niat yang sangat baik. Ia ingin membersihkan kemangi-kemangiku yang rimbun sekalian saat ia bekerja membersihkan teras rumah tetanggaku. Ia menebangnya karena berfikir bahwa kemangi-kemangi itu telah mengundang banyak nyamuk-nyamuk tanpa ia tahu bahwa kemangi itu adalah tanaman yang sengaja kami tanam dan kaya akan manfaat.

Mau marah!! Ga jadi deh.........!
Mau tahu manfaat kemangi? Ikuti episode berikutnya!!!!!!! Atau lihat aja ini.
Disini juga bisa.
(wuuuiiiiiiihhhhh, kayak sinetron aja!) :D

Bapak Hilang Ditelan Hujan I
,


Blaaaarrrrrrrr..
Suara guntur membahana memenuhi setiap ruang pendengaran. Kilatannya yang merah menyala menghiasi langit, membuat nyali orang-orang menjadi ciut untuk menonjolkan batang hidungnya barang secuil saja. Keadaan diluar sangat mencekam. Kilat masih saja terlihat menyambar-nyambar mencari mangsa di dalam hebatnya hujan sore ini.

Bllaaaaaaaaaarrrrrr......

"Bapaaaaaaaaaaaaak!!"

Afif berteriak memangil bapak. Dalam ketakutan itu adikku sembunyi di balik pintu. Menangis sejadi-jadinya sambil menyebut-nyebut bapak. Aku berlari mendatanginya, kupeluk dia dengan segenap kasih sayang, mencoba memberikan rasa aman padanya.

"Tenang dek ya??!" Bujukku pada bocah lima tahunan ini.
"Afif... Afif....(hiks...hikss..) Afif kangen bapak!" Air matanya mengalir begitu derasnya.
"Bapak kemana ya mbak?"

Pertanyaan ini lagi... hatiku benar-benar tertohok. Hatiku terasa terkoyak jika disuguhi pertanyaan tentang bapak. Sebenarnya aku juga rindu sama bapak, sama sosoknya yang penyabar dan penuh canda-tawa. "Bapaaaaaaaaaaaaak, dimana bapak sekarang? kami rindu sama bapak?". Jeritku dalam hati. Jerit yang hampir dua tahun ini tak terjawab oleh siapapun, juga dari ibu.

************

Pagi ini begitu cerahnya secerah wajah adik bungsuku yang masih bayi. Wajahnya ceria, berbinar bahagia dalam gendonganku. Ibu sedang menyapu dapur yang berlantaikan tanah, sedang bapak pagi ini sudah tampak rapi, mempersiapkan semua bekal-bekal yang akan dibawa ke hutan pinggir kali. Tidak seperti pagi-pagi biasanya, kalau tidak duduk mendengarkan radio sambil minum kopi, paling-paling bapak masih menenggelamkan diri dalam sarungnya dan bergelut dengan mimpi-mimpi. Itulah kurasakan pagi ini sedikit berbeda.

Bapak mendekati meja dapur yang berisikan masakan ibu untuk sarapan seisi rumah, termasuk aku dan adik-adikku. Bapak menikmati sarapan dengan bolak-balik menatap ibu berlama-lama, aku dan adik-adik, kemudian menyuap dan sejurus menatap lagi.

"Pak! kenapa? Apa ngga jadi berangkat?"
Akhirnya ibu nyeletuk juga setelah merasa aneh dengan sikap bapak pagi ini.

"Jadi kok mak."
"Bapak mbalok berapa hari?"
"Weleh, paling tiga hari sudah selesai mak!"
"Berapa orang pak yang pergi?" Akupun ingin tahu siapa saja yang ikut mbalok. Bukan apa-apa, aku hanya khawatir saja sama bapak, karena pekerjaan ini adalah pekerjaan sulit yang penuh resiko.
"Cuma wong telu, ada pak Marni, Dakir dan bapak sendiri". Jelas bapak.
"Hamid jaga adik-adik, bantu ibumu biar ndak capek betul!"
"lho sebenarnya bapak mau kemana? lha kok tumben pake pesan segala sama anak-anak?!"
Sahut ibu sambil mebersihkan meja dapur.

"Masak kasih nasehat baik kok ga boleh tho!"

Hening bapak telah hilang dari pandangan, ibupun turun kesawah untuk membantu keuangan keluarga. Mbalok dan kesawah adalah pekerjaan yang sama-sama menguras tenaga. Namun bapak dan ibu tak pernah mengeluh sedikitpun demi urusan makan dan uang sekolah anak-anaknya.
*************

Tiga hari berlalu, tapi bapak belum pulang juga. "Ah.......paling besok juga pulang." gumamku menenangkan hatiku yang mulai diliputi kegalauan.
"Bu, bapak kok belum pulang ya bu?" Tanyaku penuh kegundahan.
" Paling- paling besuk mid" Jawab ibu dengan tenangnya sambil mengorak-arik kedelai hasil mbawon di ladang tetangga. Sebenarnya wajah tenang ibu juga mulai digelayuti rasa cemas. Hanya saja ibu tak ingin memperlihatkan pada kami, anak-anaknya.

Bersambung.....

YAA.......RASUL
,

Sengaja kuletakkan riwayatmu di blogku ya Rasul, dengan penuh kesengajaan dan rasa cinta, semoga link dibawah ini, menandakan bahwa aku seorang hamba yang penuh rindu, mengharap syafaatmu kelak di kemudian hari.

Sebagai tanda aku adalah umatmu yang ingin mencintaimu dengan sebenar-benarnya.
Ya Rasulullah..........Ya Habibullah...........

http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html

berita ini lagi..........?
,


Lagi-lagi berita pencabulan. " Gara-gara telat, seorang siswi dicabuli Kasek", begitulah kira-kira judul berita yang saya baca. Sepertinya berita seperti ini hampir setiap hari menghiasi media. Dari seorang kakek tua, penjaga warnet, kepala sekolah, guru, pembantu, belum lagi seorang ustadz atau guru ngaji. Malah yang lebih ngeri lagi pelaku itu adalah ayahnya sendiri. Mengapa mereka melakukannya........????????? Apalagi jika ditanya, paling-paling jawabannya khilaf aja. Semudah dan semurah itukah mereka menghargai kegiatan amoral dan penuh dosa yang mereka lakukan.

Saya jadi ngeri sendiri, bukan apa-apa! Karena allah menganugerahi kami seorang anak perempuan. Saya merasa jadi sangat khawatir akan masa depannya besok. Meski masih banyak orang-orang yang masih punya hati nurani. Bagaimana tidak khawatir, karena kejahatan seperti ini membuat korban shock, kehilangan percaya diri, trauma, tambah lagi luka fisik yang dialami.

Kok bisa terjadi?!
Atau mungkin hal ini kerap terjadi karena kelalaian dari sebagian besar kaum "kita" perempuan yang asyik mengikuti ajakan syetan untuk tidak menaati perintah Allah, yaaaaaach... setidaknya lalai tidak menutup auratnya dengan pakaian yang rapi dan syar'i. Sehingga mengundang syahwat para lawan jenis. Yang namanya lelaki entah itu guru, ustadz, pembantu, ayah dan semuanya adalah dari jenis manusia yang diberikan nafsu oleh Allah. "Namanya juga dipancing, ya nyanthol!!" meski masih ada yang mampu menahannya dengan kekuatan iman.

Terus kalau perempuannya sudah rapi dan tertutup, lantas masih terjadi juga masalah yang demikian ini, bagaimana? "ya........syetan laki-lakinya yang pegang peranan"

Ya allah .....
Seandainya para mahluk perempuan ke pasar dengan berjilbab
Menunggu bis di halte dengan berjilbab
Yang ke kantor, yang ke sekolah, yang arisan, yang.... semuanya dengan berjilbab
Alangkah indahnya

Apalagi sang adam mampu membendung nafsunya dengan keimanan
Yang menjadi ayah mampu membimbing keluarga dan menjaga anak-anak perempuanya
Yang guru mampu menjadi teladan
Yang penbantu, yang jadi OP, yang tukang ojek, yang jadi kontraktor dan yang jadi semuanya....jika hatinya dipenuhi keimanan
Alangkah indahnya

Dan aku tak perlu khawatir akan masa depan anak-anak perempuanku. Karena aku tahu dari kejahatan amoral dan penuh dosa ini para perempuanlah yang jadi korban. Bukankah kita tak ingin kasus kasus seperti ini kerap muncul di berbagai media? Mari yang perempuan, batasi dan tutuplah auratmu, jangan kau jadikan pajangan! Karena itu takkan pernah menjadikanmu lebih terhormat, melainkan malah akan mendatangkan bencana bagimu baik bencana dunia lebih-lebih bencana alam akhirat.


Jatuh Cinta Lagi...........
,


Saat membaca harian kompas, sampai akhirnya aku tertarik pada judul berita "Jatuh Cinta Pada Suami". Mungkin bagi sebagian orang artikel ini biasa saja. Tapi tidak bagiku, judulnya menarik dan membuat aku ingin membacanya. Yang pasti aku merasakan hal seperti ini, yakni jatuh cinta lagi pada suami.

Sebenarnya dulu kami memang tidak pernah pacaran, hanya saja jalinan sinyal yang kami miliki sama-sama kuat. Jujur kami tak pernah pacaran. Walau kami telah saling mengenal sejak kecil. Namun seiring waktu dan alur kehidupan telah membuat kami saling terpisah, namun skenario indah Allah inilah yang membuat kami bersatu kembali dalam ikatan suci ini.

Pacaran setelah menikah, itulah kata yang tepat bagi kami. Setahun lebih kami mengarungi mahligai indah, segala cerita kehidupan telah siap ditulis, saat-saat aku semakin mengenalnya, dari sisi buruk atau baiknya, hingga saat aku jatuh cinta lagi....... sungguh indahnya jika kita jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama.

Pernahkah anda merasakan indahnya.....?

Orang-orang Yang Di do'akan Oleh Para Malaikat
,

Insya Allah berikut inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan
mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia
melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang
ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya
berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat
kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)




Sumber Tulisan Oleh :
Syaikh Dr. Fadhl Ilahi (Orang -orang yang Didoakan
Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir,
Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005


kisah liburan
,

Bermula dari liburan pondok pesantren. Aku adalah santri yang berasal dari luar jawa, yakni pulau sumatra, pulau yang termasuk pulau-pulau besar di Indonesia. Dan ketika liburan tiba, kami (para santri yang jauh) jarang pulang kampung. Paling-paling bertandang kerumah teman yang sekirannya mau menampung kami, bukan apa-apa, karena sudah bukan rahasia lagi jika para santri itu ga punya duit. Meski ga semuanya, cuma rata-rata.

Beberapa hari lagi liburan akan tiba, para santri sudah mulai sibuk mengemas barang-barang nya. Demikianlah keadaan di pesantren putri meski liburan masih satu minggu lagi. Ada yang mengemas barang, ada yang berencana bersama santri yang lain. Sedang aku hanya diam tanpa ada rencana. Aku hanya berpikir akan bertandang kerumah sekitar pondok dan menjadi abdi ndalem selama hari libur. Tetapi tidak lama kemudian teman ku, Rosyidah namanya, mengajakku untuk menghabiskan liburan di rumahnya yang terletak di sekitaran kota Banyuwangi, tapi agak masuk kedalam. Jadilah aku menghabiskan liburan kali ini di desa yang masih wilayah Banyuwangi itu.

Dari rumahnya lah aku menemukan suatu pelajaran berharga yang mungkin sudah menjadi barang langka di jaman yang menjadikan materi sebagai ukuran. Bagaimana tidak saya bahagia, selain keluarga ini menerima kami dan melayani kami layaknya tamu kehormatan. Awalnya aku pesimis karena aku mengajak adik dan kakak sepupuku yang sama-sama belajar di pesantren. Namun inilah, ternyata keluarga ini menyambut kami dengan baik. Selain kami dengan gratis menaiki mobil sedan mereka yang menantar-jemput kami dari pondok pesantren hingga desa mereka. Keluarga inipun tak membiarkan kami mengerjakan sesuatupun kecuali mencuci pakaian kami sendiri.

Lagi, yang saya garis bawahi adalah keluarga ini mempunyai empat orang anak perempuan, yang nomor satu dan dua telah menikah, sedang yang nomor tiga dan empat masih gadis.Sedang yang nomor empat, dialah yang menjadi teman belajarku di pondok pesantren. Menantu kedua-lah yang mempunyai mobil. Sebagai kelurga yang harmonis mereka akan senantiasa bepergian pada hari sabtu dan minggu dimana sang pemilik mobil libur bekerja. Pada hari itulah semua anggota kelurga terutama kaum hawa dari buyut, nenek, anak dan cucu tak terkecuali kami sebagai tamu'di ajak berlibur atau hanya sekedar jalan-jalan keliling kota. Dapat dibayangkan betapa sedan itu jadi sumpek dan berjejal. Meski demikian kebahagiaan masih terpancar dari setiap wajah, kecuali anak dari kakak tertua yang mulai tidak enak badan, dia menangis dan tidak ingin pergi. Maka acara bepergian pun dibatalkan karena ada satu anggota yang ga ikut.

Dari sinilah tampak betapa eratnya hubungan kekeluargaannya. Jika ada satu dari anggota keluarga yang absen untuk jalan-jalan, maka acara jalan-jalan pasti dibatalkan. Dan ini tidak terjadi sekali, tapi berulang-ulang. Setelah kutanyakan pada Rosyidah, ternyata memang begitu adanya. Jika salah satu dari mereka bahagia, maka kebahagiannya itu milik bersama dan jika satu dari mereka dalam kesusahan, maka kesulitan itu akan mereka rasa bersama. Sungguh kelurga harmonis dengan jalinan yang kuat.

Lebih dari itu, sang bapak dari empat anak yang sudah menunaikan rukun kelima ini, tak akan menjual hasil panen mangga sebelum para tetangga merasakan magga miliknya. Hal ini saya saksikan sendiri, dimana beliau mengutip buah lalu membiarkan mangga sekarung ada di dapur dan membiarkan para tetangga yang meminta dengan datang sendiri kerumahnya atau beliau akan menyuruh putri-putrinya untuk mengantarnya (mangga) pada tetangga yang tidak datang kerumahnya. Setelah merasa para tetangga telah mersakan buah magganya, barulah beliau menjual sisanya. Semoga Allah menerima semua amal baiknya dan melapangkan kuburnya.

Demikianlah kisah liburan dan hikmah empat tahun silam yang masih tetap terpatri dalam hati dan pikiranku tentang indahnya kebersamaan dan manisnya menjual hasil disertai ridlo tetangga.

kecil-kecil....
,

Ini Tata lagi blajar computer sama Abi. Jadi........nanti kalo ada blogger dan hacker muda jangan kaget ya? :)

Mengapa Mereka Berjihad
,


Beberapa hari yang lalu aku melihat diruang chatting milik suamiku. Bukan apa-apa, tak sedikitpun aku curiga dengan aktivitasnya berselancar di dunia maya (cyber). Hanya saja kali ini aku melihat topik pembicaraan mereka yang aneh dan tak biasanya.

Di seberang sana sang lawan bicara menuliskan "mengapa orang-orang, ketika terjadi perang di bagian-bagian wilayah indonesia, yah seperti di propinsi A, B dan C, tidak ada yang bergeming, apalagi meneriaakkan kata jihad. Padahal banyak juga lho yang jadi korban adalah saudara kita sesama muslim. Tapi saat ini perang ada nun jauh disana, di sini semua orang geger bahkan ada yang rela pergi kesana tanpa perbekalan ketrampilan apapun. Sebuah pemikiran yang konyol"katanya

Memang pemikiran disetiap kepala manusia berbeda-beda dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada. Tapi saat itu kutemukan sebuah jawaban yang begitu mengena dari suamiku. Katanya "orang-orang kita ini banyak yang munafik, bagaimana tidak? wong katanya islam, KTP juga islam, nyatanya; coba lihat atau perhatikan jamaah-jamaah yang ada di masjid-masjid sekitar kita, jangankan sholat subuh sholat maghrib aja yang nyata-nyata waktunya orang pada nganggur, satu shof aja nggak penuh. Yach.. kalau di ajak debat tentang islam semua gembar-gembor, tapi untuk ibadahnya yang wajib yang harus ia laksanakan malah dengan santai ia tinggalkan (saya tak bemaksud menyinggung siapapun, tapi inilah fakta). Apalagi beberapa konflik yang ada dibeberapa daerah di Indonesia adalah sesama muslim yang tidak jelas permasalahannya. Bukan memerangi orang yang nyata-nyata telah mengingkari Allah dan Rasulnya seperti bangsa Israel saat ini.

Coba bedakan dengan saudara-saudara kita muslim di Palestin, meski hanya membaca dan melihat dari media, kita tahu betapa mereka gigih dan taat dalam membela, menjaga dan mengamalkan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW ini. Betapa suatu kali saya membaca media informasi yang mengabarkan bahwa meski dalam suasana hiruk-pikuk perang saat ini, di Palestin masih terdengar seruan untuk sholat subuh dan masyarakat palestin pun berduyun-duyun memenuhi panggilan suci itu. Mereka tidak takut akan kematian. Mereka yakin jika Allah mentakdirkan mereka akan mati hari itu atau Allah mentakdirkan mereka berumur panjang, maka peluru zionispun takkan menembus keyakinan mereka. Belum lagi kebiadaban Israel yang telah menghancurkan sebuah mesjid dengan puluhan jamaah didalamnya yang sedang beribadah (Ya Allah meski engkau tak menurunkan azabmu pada mereka/israel hari ini(di dunia) namun berilah kekuatan dan pertolonganmu pada saudara kami rakyat Palestin).

Dari sinilah mengapa semua orang merasakan bagian tubuhnya ikut terkoyak ketika saudara-saudara muslim mereka dipalestin menjadi sasaran empuk peluru setan milik israel".

Demikianlah dilog yang menarik menrutku, sekaligus menyayangkan akan pertanyaan yang diajukan oleh chater di seberang. Apa yang terpikir olehnya sehingga masih belum begitu melek terhadap yang sedang dialami rakyat Palestina sekarang ini.


Palestin bertahanlah, disini kami membantu dengan doa, demi kemenanganmu, Palestina-negeri para nabi.

Ahmadinejad, (Umar) Amirul mukminin masa kini
,


Dari P.Qitori
Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.

Itulah kalimat pembuka penyiar TV memperkenalkan seorang Ahmadinejad. Ahmadinejad, Presiden Iran yang mencengangkan banyak orang ketika menyumbangkan karpet Istana Presiden (berkualitas tinggi tentunya) ke sebuah masjid di Teheran. Ia lalu mengganti karpet istana dengan karpet murah.

Mantan walikota Teheran itu menutup ruangan kedatangan tamu VIP karena dinilai terlalu besar. Ia lalu meminta sekretariat istana mengganti dengan ruangan sederhana dan mengisi dengan kursi kayu. Sekali lagi fakta yang mengesankan…!

Dalam beberapa kesempatan Presiden juga bergabung dengan petugas kebersihan kota untuk membersihkan jalan di sekitar rumah dan istana Presiden.

Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.

Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.

Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut.

Apakah semua tindakan dan kelakuan presiden menimbulkan rasa tidak hormat?

Coba bandingkan dengan foto-foto berikut. Ahmadinejad tidur di ruang tamu selepas dijaga pengawal kepresidenan seharian kemanapun ia pergi. Foto ini dibuat oleh adiknya dan diterbitkan harian Wifaq yang sehari kemudian menyebar di majalah dan Koran seluruh dunia terutama Amerika Serikat.



Saat shalat berjamaah di masjid Presiden tidak duduk di shaf pertama.





Foto terakhir adalah presiden sedang menikmati makan di ruang makan

Bagaimana dengan Presiden dan pejabat-pejabat serta anggota MPR/DPR kita?

Tuhan mencintai orang yang hidup sederhana!

Semoga lekas lahir Ahmadinejad-2 yang lain. Amiiin.