Rasanya semakin hari al-qur'an mulai ditinggalkan oleh umat islam. Meski perlahan dan seolah tak terasa, telah banyak orang-orang yang meninggalkan kitab suci yang merupakan penyempurnaan dari kitab-kitab terdahulu yakni taurat, zabur dan injil. Hal ini terbukti saat diadakanya uji baca qur'an bagi calon legislatif. Sungguh sangat mengejutkan, banyak dari calon legislatif harus gugur dan mengurungkan niatnya untuk menjadi wakil rakyat hanya karena tidak bisa membaca al-qur'an.
Memang jika dipikir dangkal, antara membaca al-qur'an dengan pencalonan menjadi wakil rakyat seperti tidak ada hubungan, Karena menjadi legislatif adalah urusan dunia dan hanya mengurusi rakyat, bukan ummat. Tapi sebenarnya inilah tolok ukur pertama yang harus dicanangkan.
Al-qur'an merupakan kitab suci yang terdapat didalamnya pedoman-pedoman hidup juga pembeda antara yang hak dan yang bathil, antara apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, baik yang berhubungan dengan Allah sebagai Tuhan maupun semua hal yang berkaitan dengan sesama manusia.
"lantas apa hubungannya sama caleg?"
Calon-calon legislatif merupakan orang-orang yang akan mendengar, menyuarakan dan membela rakyat. Rakyat butuh wakil-wakil yang berjiwa bersih yang memiliki tujuan hidup yang nyata. Dan itu bisa didapatkan dengan hidup yang mengamalkan isi al-qur'an (bagi umat islam khususnya). Tapi bagaimanakah orang akan mampu mengamalkan isi al-qur'an jika membaca dan mengeja huruf-hurufnya tidak bisa (Bolehlah untuk saat ini sangat mudah mendapatkan terjemahannya). Tapi... sebagai umat islam, kita harus mengenal kitab suci ini dengan minimal mampu membacanya. Dengan demikian, jika masih terdapat seorang muslim yang tidak bisa membaca al-qur'an, sungguh ia tidak ingin mengetahui banyak hal dalam agamanya yang notabene menjadi pegangan hidupnya.
Sungguh saya sangat menyayangkan kabar yang saya baca dikoran bahwa ada banyak (ratusan caleg) yang gugur hanya karna tidak bisa membaca al-qur'an. Kalau saat ini yang telah diuji baca al-qur'an masih caleg saja. Lalu bagaimana jika tes baca al-qur'an ini diadakan disetiap lembaga dan disetiap daerah yang ada di indonesia, mengingat penduduk indonesia mayoritas adalah muslim. Dan entah akan ada angka berapa lagi yang akan menuliskan data orang-orang islam yang tidak bisa membaca alqur'an.
Mengedepankan al-qur'an merupakan langkah yang real untuk mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Dimulai dengan membaca, kemudian mempelajari isi dan untuk seterusnya adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan mari kita mulai dari diri-sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar